1. Mencegah cara ladang berpindah / Perladangan Berpindah-pindah
Terkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah. Mereka akan mencari lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi tanpa adanya tanggung jawab membiarkan ladang terbengkalai dan tandus. Sebaiknya lahan pertanian dibuat menetap dengan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak produktif lagi.
2. Waspada-Waspadalah & Hati-Hati Terhadap Api
Hindari membakar sampah, membuang puntung rokok, membuat api unggun, membakar semak, membuang obor, dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Jika menyalakan api di dekat atau di dalam hutan harus diawasi dan dipantau agar tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk. Kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan manusia dan hewan di sekitar lokasi kebakaran dan juga tempat yang jauh sekalipun jika asap terbawa angin kencang.
3. Reboisasi Lahan Gundul dan Metode Tebang Pilih
Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh para pelilik sertifikan HPH atau Hak Pengelolaan Hutan. Para perusahaan penebang pohon harus memilih-milih pohon mana yang sudah cukup umur dan ukuran untuk ditebang. Setelah meneang satu pohon sebaiknya diikuti dengan penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk menggantikan pohon yang ditebang tersebut. Lahan yang telah gundul dan rusak karena berbagai hal juga diusahakan dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan pepohonan dan tanaman yang telah hilang.
4. Menempatkan Penjaga Hutan / Polisi Kehutanan / Jagawana
Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan menggunakan teknologi dan persenjataan lengkap diharapkan mempu menekan maraknya aksi pengrusakan hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan sangsi yang tegas dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset / harta suatu bangsa yang sangat berharga yang harus dipertahankan keberadaannya demi anak cucu di masa yang akan datang
UPAYA PELESTARIAN EKOSISTEM MANGROVE |
Ekosistem mangrove |
yang rusak dapat |
dipulihkan dengan |
cara |
restorasi/rehabilitasi. Restorasi dipahami sebagai usaha mengembalikan kondisi |
lingkungan kepada kondisi semula secara alami. Campur tangan manusia |
diusahakan |
sekecil mungkin terutama dalam memaksakan keinginan untuk |
menumbuhkan jenis mangrove tertentu menurut yang dipahami/diingini manusia. |
Dengan demikian, usaha restorasi semestinya mengandung makna memberi |
jalan/peluang kepada alam untuk mengatur/memulihkan dirinya sendiri. Kita |
manusia pelaku mencoba membuka jalan dan peluang serta mempercepat proses |
pemulihan terutama karena dalam beberapa kondisi, kegiatan restorasi secara fisik |
akan lebih murah dibanding kita memaksakan usaha penanaman mangrove |
secara langsung. |
Restorasi perlu dipertimbangkan ketika suatu sistem telah berubah dalam |
tingkat tertentu sehingga tidak dapat lagi memperbaiki atau memperbaharui diri |
secara alami. Dalam kondisi seperti ini, ekositem homeastatis telah berhenti |
secara permanen dan proses normal untuk suksesi tahap kedua atau perbaikan |
secara alami setelah kerusakan terhambat oleh berbagai sebab. |
Secara umum, semua habitat bakau dapat memperbaiki kondisinya secara |
alami dalam waktu 15 - 20 tahun jika: (1) kondisi normal hidrologi tidak terganggu, |
dan (2) ketersediaan biji dan bibit serta jaraknya tidak terganggu atau terhalangi. |
Jika kondisi hidrologi adalah normal atau mendekati normal tetapi biji bakau tidak |
dapat mendekati daerah restorasi, maka dapat direstorasi dengan cara |
penanaman. Oleh karena itu habitat bakau dapat diperbaiki tanpa penanaman, |
maka rencana restorasi harus terlebih dahulu melihat potensi aliran air laut yang |
terhalangi atau tekanan-tekanan lain yang mungkin menghambat perkembangan |
bakau (Kusmana, 2005). |
Dahuri dkk (1996) menyatakan, terdapat tiga parameter lingkungan yang |
menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan mangrove, yaitu: (1) suplai air |
tawar dan salinitas, dimana ketersediaan air tawar dan konsentrasi kadar garam |
(salinitas) mengendalikan efisiensi metabolik dari ekosistem hutan mangrove. |
Ketersediaan air tawar tergantung pada (a) frekuensi dan volume air dari sistem |
sungai dan irigasi dari darat, (b) frekuensi dan volume air pertukaran pasang |
surut, dan (c) tingkat evaporasi ke atmosfer. (2) Pasokan nutrien: pasokan nutrien |
bagi ekosistem mangrove ditentukan oleh berbagai proses yang saling terkait, |
meliputi input dari ion-ion mineral an-organik dan bahan organik serta |
pendaurulangan nutrien. Secara internal melalui jaringan-jaringan makanan berbasis detritus (detrital food web). |
Taman Air Membantu Upaya Pelestarian Lingkungan
Mengapa harus taman air? Bukankah pembuatan dan perawatannya lebih rumit? Sebetulnya tidak. Jika kita mengetahui dasar-dasar pembuatan taman air dan bagaimana cara perawatannya, pembuatan dan perawatan taman air tidak lah serumit yang dibayangkan.
Membuat taman air membutuhkan kepekaan dan ketelitian. Kita sudah tahu tanaman bisa menjaga kelancaran sirkulasi udara. Rumah menjadi lebih segar karena oksigen yang tersedia lebih banyak. Nah , selain fungsi itu, keberadaan air pada taman bisa menurunkan suhu di sekitar rumah.
Tidak seperti tanah, air menyerap dan melepaskan panas lebih lambat. Jadi, panas yang datang ke rumah bisa ditahan lebih lama dengan adanya taman air. Dengan membuat taman air, kita jugamembantu melestarikan lingkungan. Keberadaannya dapat menjadi sebuah habitat baru bagi tanaman dan hewan air.
Bagi sebagian pemilik taman air, mungkin hewan amfibi seperti katak dapat dianggap sebagai pengganggu. Iya juga sih. Masalahnya ketika para katak itu mulai berdatangan, maka mereka kemungkinan besar akan bertelur di air dan membuat air kolam tak lagi jernih dan indah.
Namun usah khawatir dengan hal itu. Untuk mencegah perkembangbiakan telur katak hingga menjadi kecebong dan katak dewasa, kita dapat memelihara ikan pemangsa seperti oscar pada kolam. Ikan pemangsa ini dapat memakan kecebong sehingga ikut mengontrol jumlah populasi katak secara alami. Selain memangsa kecebong, ikan juga memangsa jentik-jentik nyamuk, sehingga mengurangi pertumbuhan nyamuk pada lingkungan sekitar kolam.
Balik ke soal perawatan, ya seperti halnya taman pada umumnya, taman air juga wajib dirawat. Namun percayalah, bahwa perawatan taman air ini tidak serumit taman jenis lain. Pada taman air, semakin rimbun tanaman airnya, semakin indah penampilannya. Yang harus kita lakukan hanya menjaga agar pertumbuhan tanaman air tidak terlalu pesat. Penjarangan tanaman air dapat dilakukan 3-6 bulan sekali. Pupuk dapat ditambahkan sebulan sekali atau tergantung kebutuhan. Proses yang serupa bisa dilakukan pada tamanan di sekitar kolam.
Mudah bukan?
# Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
# Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer. Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
# Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
# Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
# Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2. Melarang kegiatan perburuan liar.
3. Menggalakkan kegiatan penghijauan.
Sepuluh Cara Melestarikan Tanah
Untuk membantu mengurangi dampak lingkungan, Anda dapat mempertimbangkan melakukan satu atau lebih tips berikut untuk melestarikan tanah. Erosi tanah menghilangkan tanah bagian atas yang mengandung nutrisi penting, bahan organik, dan mikro-organisme yang penting bagi kelangsungan lahan subur. Mengambil langkah untuk melestarikan tanah merupakan bagaian penting dalam menunjang gaya hidup yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.Lebih dari 99 persen makanan manusia berasal dari bumi. Kerusakan tanah dapat mengakibatkan konsekuensi bencana. Kerusakan tanah diartikan sebagai kerugian ekonomi yang serius. Sayangnya, kebanyakan tanah berakhir di sumber air, membawa serta pestisida dan pupuk yang digunakan pada lahan pertanian.
Terdapat beberapa metode mengkonservasi tanah yang dapat dilakukan melalui metode pertanian dan langkah-langkah yang dapat dilakukan di rumah.
Konservasi Lahan Pertanian
1. Pertahankan hingga masuk masa tanam
Sebelum masuk masa tanam, tanaman dibiarkankan bertahan dibandingkan dibajak pada akhir musim. Metode ini membantu berada tanah tetap di lahan daripada tanah tak terlindung dari angin dan air.
2. Gunakan pertanian bertingkat
Pertanian jenis ini menggunakan topografi lahan untuk memperlambat aliran air melalui beberapa tingkat. Manpulasi air ini mencegah kecepatan berkumpulnya dan pencucian tanah dari lahan pertanian.
3. Terapkan pertanian berkontur
Pertanian berkontur hampir sama dengan pertanian bertingkat, tetapi lebih kecil. Daripada menanam tanaman pada kolom vertikal lurus, tanaman ditanam mengikuti kontur tanah. Tanaman ditanam di atas dan bawah samping bukit menciptakan jalur air untuk mengalir. Tanaman ditanam paralel dengan lahan memperlambat aliran air untuk mencegah erosi tanah.
Permukaan tahan air seperti jalan raya dan teras membiarkan hujan mengalir bebas. Aliran air melawan momentum ketika bergerak berlebihan seperti permukaan dan dapat mengikis aliran sungai dan tepi danau. Cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan bata paving daripada lumpur beton untuk teras agar air dapat meresap ke dalam tanah.
5. Tanam kebun hujan
Kebun hujan merupakan penurunan dangkal di halaman rumah Anda yang akan mengumpulkan hujan di atas permukaan tahan air. ini mencegah erosi tanah dan memberikan Anda kesempatan untuk menumbuhkan tanaman lahan basah.
6. Gunakan tong hujan
Anda dapat menaruh tong hujan di bawah semburan air hujan untuk mengumpulkan aliran air yang mengallir di atap. Atap anda merupakan permukaan tahan air. Anda dapat menggunakan air yang kumpulkan untuk halaman atau kebun. Dengan cara ini Anda melakukan konservasi air dan tanah.
7. Tanam pohon penahan angin
Penahan angin mencegah erosi tanah dengan memperlambat angin membuka tanah. Anda dapat menanam tanah atau belukar. untuk mencegah erosi, penanaman akan mencegah salju dari gesekan pada kendaraan di jalan. Selain itu, tanaman ini dapat melindungi rumah dari kerusakan angin.
8. Kembalikan lahan basah
Lahan basah merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah erosi tanah. Lahan basah bertindak sebagai sponge alami, menyerap air hujan, dan mencegahnya membawa tanah. Lahan basah juga menyediakan habitat untuk burung dan mahluk hidup lainnya dan membantu mencegah polusi air.
9. Tanam lajur penyangga sepanjang aliran
Lajur penyangga membantu menahan aliran utuh selama banjir. Lajur penyangga ini juga mencegah aliran air dari aliran air. Lajur penyangga termasuk campuran rumput, belukar, dan pohon.
10. Membangun kembali hutan.
Membangun kembali hutan menyediakan secara luas, jaringan akar pohon menawarkan tanah yang padat dalam waktu lama tanah bererosi. Dapat juga berfungsi sebagai penahan angin dan menahan tanah.
Dengan menajaga kelestarian tanah dari erosi, makan efek negatif banjir dan tanah longsor dapat dikurangi.
Dijelaskannya UU Minerba juga mengakomodir tuntutan desentralisasi, sesuai atau konsisten dengan pasal 33 UUD 1945, memberlakukan para pihak dalam industri batubara sederajat di depan hukum, setara dalam kontrak serta menjaga iklim usaha yang baik. Sedangkan ijin usaha dalam UU Minerba diatur dalam bentuk Ijin Usaha Pertambangan (IUP) yang terdiri IUP Eksplorasi dan IUP Produksi dan Operasi. Selain itu juga diatur Ijin Pertambangan Rakyat (IPR) dan IUP Khusus (IUPK).
Saat ini Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan mengenai Domestic Market Obligation (DMO) untuk Keamanan Pasokan Batubara seiring dengan meningkatnya kebutuhan batubara di dalam negeri. Selain itu pemerintah juga tengah menyiapkan kebijakan harga batubara dengan menetapkan Indonesian Coal Price Reference (ICPR) untuk mengoptimalkan penerimaan negara. ICPR yang didasarkan pada Coal Price Indexes diharapkan menjadi indikator untuk mendapatkan kesesuaian harga antara produsen dan konsumen.